PROPOSAL
TEKNIK
BUDIDAYA TANAMAN GERBERA
(Gerbera jamesonii) DI PT. INGGU LAUT
ABADI, BATU
MAGANG
KERJA
Oleh:
Moh.
Ainun Multazam
0910480248
MINAT BUDIDAYA PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
FAKULTAS
PERTANIAN
JURUSAN
BUDIDAYA PERTANIAN
MALANG
2012
PROPOSAL
TEKNIK
BUDIDAYA TANAMAN GERBERA
(Gerbera jamesonii) DI PT. INGGU LAUT
ABADI, BATU
MAGANG
KERJA
Oleh:
Moh.Ainun
Multazam
0910480248
MINAT BUDIDAYA PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
FAKULTAS
PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA
PERTANIAN
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2012
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG KERJA
TEKNIK
BUDIDAYA TANAMAN GERBERA
(Gerbera jamesonii) DI PT. INGGU LAUT
ABADI, BATU
Disetujui Oleh :
Pembimbing Lapang, Pembimbing
Utama,
NIP. 19630416 198701 2 001
Ketua Jurusan,
NIP. 19601012 198601 2 001
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada
kehadirat Allah AWT, karena berkat segala limpahan rahmat, karunia dan
pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Proposal Magang Kerja yang
berjudul “TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
GERBERA ( Gerbera jamesonii) DI PT.
INGGU LAUT ABADI, BATU “.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penulis tidak lupa
menyampaikan ucapan banyak terima kasih atas segala bantuan serta dukungan yang
tulus dan ikhlas dari semua pihak, terutama kepada :
1.
Ir. Ninuk Herlina, MS selaku dosen utama
sekaligus sebagai pembimbing magang
2.
Eko Wiyanto. Am,d selaku pembimbing
lapang serta keluarga PT Inggu Laut Abadi cabang Batu yang telah memberikan
kesempatan belajar mengenai budidaya bunga potong gerbera.
3.
Bapak dan Mama beserta keluarga yang
senantiasa memberiakan masukan, semangat serta kesabaran.
4.
Teman-teman yang mau memberikan masukan
serta semua pihak yang mendukung dan memberikan semangat.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan Proposal Magang Kerja ini masih terdapat kekurangan sehingga penulis
mengharapkan saran dan masukan untuk penyempurnaannya.
Akhirnya penulis berharap semoga
Proposal Magang Kerja ini dapat bermanfaat bagi penulis serta para pembaca.
Malang,
Mei 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR
PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vii
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Magang Kerja .......................................................................... 1
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Singkat .................................................................................... 2
2.2 Klasifikasi
dan Jenis Gerbera..................................................... ......... 2
2.3 Syarat
Tumbuh .................................................................................... 4
2.4 Budidaya
Tanaman .............................................................................. 4
2.4.1
Pembibitan ................................................................................. 4
2.4.1.1
Persyaratan Benih ............................................................ 4
2.4.1.2
Penyiapan Benih ............................................................... 5
2.4.1.3
Teknik Penyemaian Benih ............................................... 5
2.4.1.4
Pemeliharaan Pembibitan/ penyemaian ........................... 6
2.4.1.5
Pemindahan Benih ............................................................ 6
2.4.2
Pengolahan Media Tanam ......................................................... 6
2.4.2.1
Persiapan ........................................................................... 6
2.4.2.2
Pembukaan Lahan ............................................................ 6
2.4.2.3
Pembuatan Bedengan ...................................................... 6
2.4.2.4
Pengapuran ....................................................................... 7
2.4.2.5
Pemupukan ....................................................................... 7
2.5 Pemeliharaan
Tanaman ........................................................................ 7
2.6 Pengendalian
Hama Penyakit .............................................................. 8
2.6.1
Hama .......................................................................................... 8
2.6.2
Penyakit ..................................................................................... 8
2.7 Panen
dan Pasca Panen
2.7.1
Panen ......................................................................................... 9
2.7.2
Pasca Panen ................................................................................ 9
3.
METODE
PELAKSANAAN
3.1
Waktu dan tempat .......................................................................... 10
3.2
Metode Pelaksanaan ...................................................................... 10
3.3
Jadwal kegiatan ............................................................................. 10
3.1.1
Orientasi Kebun ................................................................. 11
3.1.2
Kegiatan Budidaya tanaman gerbera di Lapang ................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14
DAFTAR
TABEL
Tabel
1. Rencana Kegiatan Magang Kerja Bulan Juli-Oktober 2012 ................... 11
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1.
Data Pribadi .................................................................................................... 14
2.
Denah lokasi
PT. Inggu Laut Abadi ............................................................... 15
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tanaman bunga potong garbera
merupakan salah satu bunga yang mulai berkembang di Indonesia dan memiliki
nilai jual yang cukup menjanjikan dikarenakan bunga ini memiliki beberapa warna
yang sangat menarik, mulai dari merah muda, merah, putih, orange dan kuning.
Tanaman ini termasuk tanaman tahunan atau menahun, yaitu tanaman yang tumbuh
menghasilkan anakan dan berbunga terus sepanjang tahun dari rumpun anakan yang
telah berumur dewasa secara bergantian.
Di Indonesia bunga gerbera belum
begitu terkenal di kalangan masyarakat karena masih kalah saing dengan bunga
angrek, krisan maupun mawar yang sudah memiliki pasar tersendiri dan memiliki
nilai jual yang cukup menjanjikan. Namun, jika tanaman ini dapat berkembang di Indonesia pasti akan
menjadi tanaman komersil yang cukup menjanjikan. Terbukti dengan mulai
meningkatnya produksi bunga gerbera dari tahun ketahun. Pada tahun 2011
produksi bunga gerbera pertangkai mencapai 10,539,797 tangkai (BPS, 2011) yang menandakan bahwa bunga gerbera
semakin diminati oleh masyarakat.
Pengembangan budidaya bunga potong
gerbera sangat prospektif, karena tanaman ini memiliki corak yang tidak kalah
menarik dari pada krisan maupun mawar sehingga diharapkan Indonesia dapat
menjadi negara yang mampu mengekspor bunga hias seperti Belanda dan Thailand,
apalagi dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis yang sangat memungkinkan
untuk membudidayakan bunga gerbera.
1.2
Tujuan
Magang Kerja
a.
Menambah wawasan tentang budidaya tanaman
khususnya tanaman gerbera yang
belum didapat di perkuliahan.
b.
Mendapatkan
pengalaman kerja bagi mahasiswa di bidang budidaya tanaman, khususnya bunga
gerbera
c.
Meningkatkan
keterampilan kerja, kedisiplinan, serta kemandirian bagi mahasiswa sebagai
bekal untuk kerja di masa depan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah
Singkat
Gerbera
atau gebras atau hebras termasuk salah satu tanaman hias pendatang dari laur
negeri (introduksi). Tanaman ini diduga berasal dari Afrika Selatan, Afria
Utara, dan Rusia.
Orang
yang pertama kali berjasa sebagai penemu tanaman gerbera adalah Traug Gerber,
seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang melakukan ekspedisi ke Afrika
Selatan. Dengan perkembangan selanjutnya ditemukan pula jenis gerbera hibrida
oleh Jamenson. Berawal dari jasa kedua orang penemu tadi, tanaman gerbera di
kukuhkan dengan nama Gerbera jamesonii.
Tanaman
gerbera tidak diketahui kapan masuk ke Indonesia, karena tidak ada keterangan yang terperinci secara pasti. Sebagian
kalangan menduga tanaman ini masuk ke Indonesia bersaman dengan lintas
perdagangan berbagai komoditas pertanian sekitar abad XXIX. Sejak saat itu
sampai sekarang dikenal adanya jenis hebras lokal. Jenis ini diduga berasal
dari hasil introduksi pada masa lalu dan telah beradaptasi di daerah tropis
Indonesia (Rukmana, 1995).
2.2
Klasifikasi
dan Jenis Gerbera
Berikut adalah
klasifikasi tanaman gerbera (Anonymousa, 2012):
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Spesies : Gerbera
jamesonii
Dari keragaman bentuk bunga, terutama struktur helai
mahkota bunganya dikenal empat jenis gerbera yang telah dibudidayakan di Indonesia
yaitu:
1.
Gerbera berbunga selapis (tunggal,
singel)
Ciri gerbera
berbunga selapis adalah helai kuntum (mahkota) bunganya tersusun hanya selapis,
dan umumnya berwarna tunggal misalnya putih, merah, atau kuning saja.
2.
Gerbera berbunga dua lapis (double)
Ciri gerbera berbunga
dua lapis adalah helai mahkota bunga tersusun dua lapis dan variasi warnanya
lebih dari satu macam. Lapisan helai mahkota bagian luar nampak sekali
perbedaan susunannya. Contoh berbunga lapis dua yaitu Gerbera jamensonii
Fantasi Double Purple yang berwarna merah.
3.
Gerbera berbunga tiga lapis (triple)
Ciri
gerbera jenis ini memiliki helai mahkota bunga tiga lapis dan variasi warna
lebih dari dua macam. Contoh jenis gerbera yang berbunga tiga lapis adalah Gerbera jamesonii Fantasi Triple Red
yang memiliki bunga berwarna dominan merah, kemudian ada variasi warna kuning
atau hijau kekuningan.
4.
Holland Asia Flori
Jenis
gerbera yang dikembangkan atau dihasilkan oleh Holland Asia Flori
(sebuah
perusahaan florikultura) di Belanda yang disebut “Gerbera Yustika”
Ciri-ciri (karakteristik) dari Gerbera
Yustika adalah:
b.
Bunganya berwarna pink-tua dan di bagian
tengahnya berwarna kuning, serta variasi warna kuning kehijauan pada benang
sari.
c.
Ukuran bunga cukup besar, yakni
berdiameter ±11cm, bunag tebal dan panjang mencapai 4,5 cm, panjang tangkai
bunga lebih dari 40 cm.
d.
Produksi per meter persegi mencapai
130-140 kuntum
Jenis gerbera lain yang
dihasilkan di perusahaan ini adalah Orange
Jaffa, Ventury, dan Utai atau gerbera mini (Rina. 2002).
2.3
Syarat
Pertumbuhan
Di Indonesia gerbera
ditanam mulai di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian tempat
antara 560-1.400 m dpl. Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
ini berkisar antara 1.900-2.800 mm/tahun. Daerah yang paling baik adalah daerah
yang beriklim sejuk dengan suhu udara minimum 13,7-180 C dan
maksimum 19,5-300 C. Suhu udara yang ideal diawal pertumbuhan
gerbera sekitar 220 C. Jika melebihi 350 C, perkecambahan
benih akan terganggu. Tanah yang baik untuk tanaman hias gerbera yaitu tanah
lempung yang berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya hebras berkisar
5,5-6,0 (Anonymousb, 2012).
2.4
Budidaya Tanaman
2.4.1
Pembibitan
2.4.1.1 Persyaratan
Benih
Perbanyakan tanaman
gerbera dapat dilakukan secara generatif dengan biji-bijinya ataupun secara
vegetatif berupa pecahan anakan atau potongan rimpang dan cara kultur jaringan.
Perbanyakan generatif
adalah perbanyakan tanaman yang menggunakan biji hasil perkawinan antara
serbuksari (bunga jantan) denga kepala putik (bunga betina). Cara ini merupakan
cara perbanyakan yang paling sederhana dan merupakan cara yang pertama
diterapkan dalam proses domestikasi tanaman (Monarni, 2001). Benih diseleksi dari biji yang memiliki daya kecambah
atau daya tumbuh yang tinggi dan berpenampilan bagus. Jika bibit dibeli dari toko, perhatikan tanggal
kadaluarsanya.
Perbanyakan vegetatif menggunakan cara kultur jaringan/anakan. Bahan kultur
jaringan menggunakan mata tunas lateral dari pohon atau batang tanaman gerbera
yang sehat dan dari jenis yang unggul.
Bibit anakan didapatkan dari rumpun tanaman gerbera yang anakannya banyak,
induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal, sehat dan berasal dari tanaman
jenis unggul. Keperluan bibit anakan untuk ditanam di lahan terbuka 1 ha
sekitar 80.000-90.000 bila jarak tanam 25 x 40 cm.
2.4.1.2
Penyiapan Benih
Benih yang berasal dari
biji disemaikan dahulu sebelum dipindahtanamkan ke lapangan. Penyemaian dapat
dilakukan pada bak-bak penyemaian atau pot-pot kecil maupun pot yang
berdiameter cukup besar. Sebaiknya media semai diberi sungkup plastik agar
kelembaban dan suhu udara tetap stabil serta terlindung dari matahari langsung.
Bibit yang didapat dari kultur jaringan yaitu
mata tunas yang diambil dari jenis unggul segera dimasukan ke dalam wadah yang
mengandung bahan sterilisasi yaitu Clorax 30%. Lakukan sterilisasi selama 20
menit. Seusai sterilisasi dengan Clorax segera disterilisasi ulang dengan HgCL2
20% selama 5 menit, kemudian bilas dengan air aquades steril 5 kali.
Bibit yang dari anakan
dipisahkan dari rumpun gerbera yang sudah dibersihkan dari tanah, sebagian akar
tangkai dan daun tua dibuang. Tiap bagian minimal satu anakan.
2.4.1.3 Teknik
Penyemaian Benih
1.
Penyemaian di bak persemaian
Pilihlah lokasi tempat
semai yang mendapat sinar matahari pagi atau di dalam suatu ruangan yang
mendapat cahaya buatan 40 watt/m2. Siapkan media semai berupa campuran tanah
yang subur halus, pasir dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan
1:1:1. Beri sungkup plastik putih tipis agar kelembaban mencapai 98%. Sebelum
dimasukkan media semai masukkan selapis pecahan batu bata atau genting
kira-kira 1/3 bak pesemaian. Lalu isikan media semai 90%.
Semaikan benih gerbera
secara merata. Setelah 5-7 hari, sungkup dibuka selama 1 jam pada pagi hari.
Dari 7-10 hari setelah semai sungkup dibuka selama 3 jam/hari, kemudain bagian
atas sungkup dibuka sampai 20 cm dari puncak untuk mendapatkan kelembaban 90 %.
Pada saat umur bibit mencapai 21 hari, di sore hari
sungkup diangkat.
2.
Penyemaian
secara kultur jaringan
Siapkan media dasar yaitu medium Murashige Skoog ditambah gula 30
gram/liter, Vitamin B dan zat pengatur tumbuh kinetin 5 mg ditambah IAA 0,5
mg/liter. PH sebelum dipanaskan diatur sekitar pH 5,7 dengan penambahan NaOH
atau HCl 0,1 N. Medium dibuat padat dengan Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5
gram/liter. Tanamkan mata tunas
lateral, pada umur 45 hari mata tunas majemuk mulai terbentuk. Bibit hasil kultur jaringan dipindahkan ke persemaian
steril dan dipelihara sampai cukup besar. Selanjutnya bibit dipindahtanamkan ke
persemaian biasa dengan komposisi media yang sama dengan persemaian benih.
3.
Penyemaian
dengan anakan
Tanaman atau bibit anakan yang sudah dibersihkan dari tanah, akar-akar juga
daun tua ditanamkan di lahan pembibitan dengan jarak 5 X 10 Cm.
2.4.1.4
Pemeliharaan Pembibitan/ Persemaian
Siram setiap
hari 1 atau 2 kali tergantung cuaca. Pemupukan dilakukan 3 minggu setelah semai. Larutan pupuk terdiri dari 5-10 gram NPK dalam larutan
air 10 liter, sedangkan pupuk daun konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran. Penjarangan
setelah umur 5-6 minggu.
2.4.1.5
Pemindahan Bibit
Bibit yang berasal biji
siap dipindahtanamkan setelah tanaman berdaun 3-5 helai. Bibit yang berasal
dari kultur jaringan siap tanam apabila ukurannya cukup besar, sedangkan bibit
yang dari anakan siap dipindahtanamkan setelah bibit cukup kuat (Saeful,
2012).
2.4.2
Pengolahan
Media Tanam
2.4.2.1 Persiapan
Tentukan lahan yang
strategis dan serasi, bersihkan dari gulma, kemudian olah tanah cukup dalam 30
cm hingga struktur tanah gembur. Biarkan tanah selama 10-15 hari.
2.4.2.2 Pembukaan
Lahan
Tanah diolah dengan teknik yang sama dengan persiapan di atas. Pasang tiang
setinggi 100-150 cm di sisi timur dan 80-100 cm di sisi barat. Naungi
dengan plastik bening.
2.4.2.3 Pembentukan
Bedengan
Bentuk bedengan selebar 60-80 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara bedengan
40-60 cm. Buat parit keliling untuk saluran pembuangan kelebihan air dan
sekaligus sebagai saluran irigasi waktu mengairi tanaman.
Naungan juga dapat dibuat sekaligus untuk 2 bedengan dengan tinggi sisi
timur dan barat yang sama dengan naungan 1 bedengan. Di antara bedengan
dipasang tiang setinggi 150-200 m sehingga atap berbentuk segi tiga.
2.4.2.4
Pengapuran
Pada tanah yang
kemasaman tanahnya rendah (di bawah 5) perlu ditambahkan kapur pertanian
seperti dolomit, kalsit, atau Zeagro. Dosis kapur pertanian berkisar 1-4 ton/ha
tergantung pH dan jenis tanahnya.
2.4.2.5 Pemupukan
Pada saat pembuatan
bedengan tambahkan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha yang disebar merata,
kemudian dicampur dengan tanah sambil dibalikkan. Pemberian pupuk kandang dapat pula dengan cara per lubang
tanam rata-rata 200 gram per lubang atau 2-3 kg/m2 luas lahan.
Media pertumbuhan adalah campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang atau
sekam padi (1:1:1). Siapkan polybag berdiameter 15, 20, 25 dan 30 cm untuk
menanam bibit sesuai dengan ukuran dan umurnya. Isi dasar polybag dengan
selapis pecahan bata merah/sekam, lalu diisi dengan media sampai 90%. Pupuk
dasar berupa NPK yang diberikan sebanyak 2-4 gram/tanaman pada saat tanam
(Anonymousc,
2012).
2.5
Pemeliharaan
Tanaman
1.
Penyiraman
Pada fase awal
pertumbuhan tanaman gerbera, kegiatan penyiraman (pengairan) perlu dilakukan
secara rutin setiap hari 1-2 kali. Pemberian air selanjutnya dapat
berangsur-angsur dikurangi sesuai dengan keadaan cuaca. Hal yang paling penting
adalah keadaan tanah (media tanam) tidak boleh kekeringan ataupun terlalu basah
(menggenang), yaitu dengan disiram dengan alat bantu ember (gembor) ataupun
dengan menggunakan selang.
2.
Penyulaman
Tanaman yang mati atau
tumbuhnya abnormal seawal mungkin harus segera disulam (diganti) dengan bibit
yang baru. Periode penyulaman lebih baik tidak melebihi umur 30 hari setelah
tanam untuk memudahkan pemeliharaan tanaman berikutnya. Waktu penyulaman yang
baik adalah pada saat pagi atau sore, yaitu pada saat cuaca tidak terlalu
terik.
3.
Pemupukan
Pemupukan sebaiknya
dilakukan secara rutin tiap sebulan sekali agar pembungaannya berlangsung
sepanjang tahun. Jenis pupuk yang dianjurkan adalah N, P, K serta unsur mikro
yang lain. Jumlah pupuk NPK yang diberikan sebanyak 2-4 gram/tanaman untuk
setiap kali pemupukan atau setiap hektar membutuhkan 200-400 kg.
4.
Sanitasi Kebun
Sanitasi bertujuan
untuk mebersihkan rumput liar (gulma) dan memotong atau membuang bagian tanaman
yang telah mengering maupun terserang penyakit (Rukmana, 1995).
2.6
Pengendalian
Hama dan Penyakit
2.6.1
Hama
Ulat daun dan belalang, pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida
seperti Decis 2,5 EC atau Agrimec 18 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
2.6.2
Penyakit
1.
Bercak daun
penyebab: jamur Cercospora gerberae
Chuup et Viegas)
Gejala:
timbul bercak-bercak berwarna coklat, terbentuk bulat/tidak beraturan.
Pengendalian: memotong/memangkas bagian-bagian yang terkena penyakit,
memelihara sanitasi kebun dan penyemprotan dengan fungisida seperti Dithane
M-45, Antracol 70 WP dan Daconil 75 WP.
2.
Kapang kelabu/grey Mould
Penyebab: jamur Botrytis cinere
Pers ex Fr.)
Gejala: timbul busuk bunga, hingga kusut
dan diliputi kapang yang berwarna kelabu. Pengendalian: sama dengan penyakit
bercak daun.
3.
Penyakit tepung
Penyebab: jamur Erysiphe
cichoracearum DC)
Gejala:
daun gerbera diliputi oleh lapisan tepung, daun mengering dan gugur.
Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun (Rahmat, 1995).
2.7
Panen
dan Pasca Panen
2.7.1
Panen
Bunga gerbera yang siap dipanen adalah kuntum bunganya
telah mekar penuh atau ketika bunga setengah sampai ¾ mekar. Pemanenan sekitar
umur 6-8 bulan setelah tanam bibit asal dari biji, atau 3-5 bulan bila bibitnya
berasal dari anakan. Pada tanaman gerbera yang baik dan jenisnya unggul, tiap
rumpun gerbera dapat menghasilkan 5-15 kuntum atau sekitar 140 kuntum bunga per
meter luas lahan per tahun (Rukmana, 1995)
2.7.2
Pascapanen
2.7.2.1 Pengumpulan
Setelah bunga gerbera dipanen, dimasukkan ke dalam ember
berisi air. Kemudian disimpan di tempat yang teduh untuk melakukan sortasi.
2.7.2.2 Penyortiran
dan Penggolongan
Penyortiran dan
Penggolongan dilakukan pada tangkai bunga yang ukurannya abnormal dipisahkan secara
sendiri. Ikat tangkai bunga
dengan karet/tali lentur. Tiap ikatan 10-15 tangkai bunga atau menurut
permintaan pasar maupun mempertimbangkan segi praktisnya dalam pengangkutan
serta penyimpanan.
2.7.2.3 Pengemasan
dan Pengangkutan
Kemas ikatan bunga dalam wadah kotak karton ataupun
keranjang plastik dan tutup luka bekas potongan dengan kapas untuk
mempertahankan kesegaran. Simpan dikontainer dan siap untuk diangkut
(Saeful,
2012).
III. METODE
PELAKSANAAN
3.1
Waktu
dan Tempat
kegiatan Magang Kerja dilaksanakan
di kebun gerbera PT. Inggu Laut Abadi, Batu, Malang, Provinsi Jawa Timur, mulai
bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012.
3.2
Metode
Pelaksanaan
Dalam menunjang penulisan hasil magang kerja dalam bentuk laporan
mingguan dan laporan akhir magang kerja, maka diperlukan beberapa data kegiatan.
Diantaranya adalah :
1.
Data primer
Data primer dapat diperoleh dengan cara :
a.
Observasi Langsung
Metode ini bertujuan untuk mengetahui situasi
dan kondisi serta mengidentifikasi masalah yang ada secara langsung. Observasi
mengenai keadaan umum di PT. Inggu Laut Abadi Batu
b.
Diskusi dan Wawancara
Dilakukan dengan cara mengambil informasi teknis
yang tersedia di lapangan (wawancara) serta diskusi dengan pihak-pihak di PT.
Inggu Laut Abadi Batu, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pembudidayaan bunga gerbera.
2.
Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari literatur dan
buku yang memuat tentang bunga
gerbera atau segala sesuatu yang menyangkut budidaya tanaman gerbera. Penelusuran literatur-literatur baik yang
terdapat di bagian PT. Inggu Laut Abadi Batu maupun yang terdapat
diluar perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
3.3
Jadwal
Kegiatan
Kegiatan yang
dilaksanakan secara umum ialah untuk mengetahui dan mempelajari teknologi
budidaya tanaman gerbera beserta teknik
pengolahannya, dengan mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan di kebun PT.
Inggu Laut Abadi Batu, meliputi :
3.1.1
Orientasi Kebun
Orientasi kebun yaitu pengenalan lapang berupa
kegiatan kerja praktik dengan pengenalan
lokasi, mulai dari lokasi kantor, lokasi kebun, hingga tempat pengolahan hasil.
3.1.2
Kegiatan Budidaya tanaman gerbera di Lapang
Kegiatan ini meliputi pengamatan persiapan
lahan yang disiapkan untuk ditanami bunga gerbera, penanaman di lapang yang telah siap ditanami
benih, pengamatan teknik budidaya tanaman secara tepat pada teknik pemupukan,
pengairan, penyiangan gulma, pengendalian hama penyakit, hingga panen dan
pascapanen. Kegiatan tidak hanya berupa pengamatan tetapi juga langsung ikut
melaksanakan kegiatan teknologi budidaya tanaman gerbera di kebun tersebut.
Adapun
rincian dari kegiatan Magang Kerja yang akan dilaksanakan tersaji pada tabel berikut ini:
No.
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
1.
|
2
Juli
|
Orientasi kebun dan
sinkronisasi jadwal.
|
2.
|
3
Juli
|
Materi persiapan lahan dan
aplikasi penyiangan.
|
3.
|
6
Juli
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
4.
|
11
Juli
|
Studi pembenihan gerbera.
|
5.
|
13
Juli
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
6.
|
18
Juli
|
Aplikasi pemupukan
susulan.
|
7.
|
20
Juli
|
Cross
–check laporan mingguan.
|
8.
|
30
Juli
|
Aplikasi penyiangan dan
materi irigasi.
|
9.
|
3
Agustus
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
10.
|
6
Agustus
|
Aplikasi pembumbunan dan
materi pemupukan.
|
11.
|
10
Agustus
|
Cros-check
laporan mingguan.
|
12.
|
13Agustus
|
Aplikasi pestisida dan
diskusi HPT.
|
13.
|
17
Agustus
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
14.
|
20
Agustus
|
Studi teknik panen.
|
15.
|
24
Agustus
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
16.
|
27
Agustus
|
Diskusi persiapan panen
dan pascapanen.
|
17.
|
31
Agustus
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
18.
|
10September
|
Pengenalan processing dan penerimaan pascapanen.
|
19.
|
15
September
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
20.
|
17
September
|
Sortasi dan grading.
|
21.
|
21
September
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
22.
|
24
September
|
Packaging dan diskusi pengolahan pascapanen.
|
23.
|
28
September
|
Cross-check
laporan mingguan.
|
24.
|
2
Oktober
|
Review,
studi pustaka, wawancara/dialog dan konsultasi untuk penulisan laporan.
|
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
PROFIL LOKASI MAGANG
4.1.1 PROFIL
PT. INGGU LAUT ABADI
4.1.2 STRUKTUR
ORGANISASI
4.2
BUDIDAYA GERBERA
4.2.1 JENIS
GERBERA YANG DIBUDIDAYAKAN
Jenis gerbera
yang dibudidayakan di lahan PT. Inggu Laut Abadi terdiri dari dua jenis, yaitu
jenis Lokal dan jenis Holland. Perbedaan dari kedua jenis ini terdapat di
mahkota bagian tengah bunga. Pada bunga dengan jenis Holland, warna mahkota
bagian tengah bunga berwarna gelap atau hitam, sedangkan untuk jenis Lokal
mahkota bunga bagian tengah berwarna cerah.
4.2.2 PERSIAPAN
BIBIT
Bibit yang digunakan adalah bibit hasil
perbanyakan secara vegetatif menggunakan cara kultur jaringan. Bahan kultur
jaringan menggunakan indukan yang sehat dan dari jenis yang unggul dan di pilih
mata tunas dari bantang tanaman gerbera tersebut.
4.2.3 PERSIAPAN
LAHAN
4.2.3.1. Pembukaan
Lahan
Lahan yang sudah dipilih dibersihkan dari gulma yang ada agar nantinya
tidak mengganggu pertumbuhan dari tanaman gerbera. Lahan yang sudah dibersihkan
diolah dengan menggunakan cangkul agar tanah menjadi gembur.
4.2.3.2. Pembuatan
Bedengan
Setelah
pembukaan lahan selesai dan lahan sudah bersih dari gulma, maka pada lahan
dibuat bedengan dengan lebar antara 60-80 cm dan jarak antar bedengan berkisar
40-60 cm.
4.2.4 PENANAMAN
benih bunga
gerbera hasil kultur jaringan yang sudah berumur 2 bulan di tanam di lahan yang
sudah dibersihkan dari gulma, karena apabila pada lahan tersebut masih terdapat
gulma, maka benih gerbera yang masih kecil akan terganggu bahkan bisa tidak
tumbuh karena adanya persaingan dengan gulma yang ada di lahan tersebut.
4.2.5 PEMELIHARAAN
TANAMAN
4.2.5.1.
PENYIRAMAN
Penyiraman
tanaman gerbera dilakukan setiap 2 kali sehari agar media tanam dari gerbera
tersebut tidak kering. Penyiraman secara rutin tersebut dikarenakan tanaman
gerbera adalah tanaman yang membutuhkan banyak air dalam hidupnya, apabila
penyiraman di lakukan lebih dari 2 hari, maka pembentukan anakan dari tanaman
gerbera ini bisa terhambat.
4.2.5.2.
PEMBUMBUNAN
Pembumbunan
dimaksudkan agar tanaman tidak terkikis oleh air saat proses penyiraman.
Keadaan tanaman yang sudah di bumbun akan terlindung dari air saat proses
penyiraman sehingga tanaman tetap dapat berdiri tegak.
4.2.5.3.
PENGGEMBURAN
Untuk
mempercepat terbentuknya anakan pada tanaman gerbera ini adalah dengan
melakukan penggemburan pada media tumbuh tanaman gerbera. Dengan kegiatan
pengemburan tersebut tanah menjadi lebih gembur sehingga anakan dapat menembus
tanah lebih mudah. Penggemburan ini juga berfungsi untuk memperbaiki aerasi di
dalam tanah sehingga kebutuhan tanaman akan oksigen dapat tercukupi
4.2.5.4.
PEMUPUKAN
Pupuk yang di
gunakan untuk menunjang pertumbuhan dari tanaman gerbera adalah pupuk N, ZA,
dan KCL. Semua pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia. Pupuk Cantik adalah
pupuk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan nitrogen karena
pupuk Cantik menganduk 27% unsur nitrogen.
4.2.5.5.
PEROMPESAN
Kegiatan
perompesan dilakukan pada tanaman yang memiliki daun tua dan bagian tanaman
yang rusak akibat terserang hama maupun penyakit
4.2.5.6.
APLIKASI
PESTISIDA
Untuk mencegah
dan menanggulangi serangan hama dan penyakit di lakukan aplikasi pestisida
setiap minggu. Pestisida yang digunakan sesuai gejala serangan. Apabila terjadi
serangan dari serangga maka pestisida yang digunakan adalah insektisida dan
untuk serangan jamur pestisida yang digunakan adalah fungisida, tapi apabila
terjadi serangan serangga dan jamur sekaligus maka pestisida yang digunakan
adalah campuran dari insektisida dan fungisida.
Aplikasi
pestisida pada tanaman gerbera
4.2.5.7.
PENYIANGAN
Penyianggan
dilakukan tiap 2-3 minggu sekali tergantung dari pertumbuhan gulma di dalam dan
di luar bedengan. Tujuan dari penyiangan adalah untuk membersihkan lahan dari
gulma yang dapat mengganggu tanaman gerbera bahkan bisa menjadi vektor dari
adanya hama.
4.2.6 PENGENDALIAN
HAMA DAN PENYAKIT
4.2.7 PANEN
DAN PASCA ANEN
4.2.7.1
PANEN
Pemanenan gerbera di lakukan saat
tanaman sudah berumur 6-8 bulan dari masa penanaman yang berasal dari bibit
hasil kultur jaringan. Ciri bunga yang dapat di panen yaitu bunga yang belum
mekar sempurna atau mahkota bunga tidak bersudut 180° atau bentuk mahkota
datar. Pemanenan bunga dengan kriteria tersebut dikarenakan agar pada saat
bunga sampai di pasaran dapat mekar secara sempurna. Apabila bunga di panen
saat mahkota bunga sudah mencapai 180° atau sudah mekar sempurna, maka pada
saat sampai di pasar bunga sudah over atau sudah melebihi batas kriteria dari
permintaan bunga gerbera di pasaran.
4.2.7.2
PASCA PANEN
Setelah bunga gerbera di panen maka
bunga gerbera di bersihkan baik batang maupun mahkota bunganya sehingga
terlihat bersih. Setelah proses pembersihan bunga hasil panen di sortir dan
dipilih. Bunga yang sudah disortir dibungkus dengan kertas dan diikat dengan
karet sebanyak 10 kuntum atau sesuai dengan permintaan pelanggan. Agar bunga
tidak cepat layu, maka setelah proses pembungkusan bunga segera di rendam di dalam
bak yang sudah terisi air.
4.3 PEMBAHASAN
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymousb, 2012. http://blog.ub.ac.id/wtomo/2010/03/12/gerbera-hebras-gerbera-jamensonii/. Diakses pada
tanggal 22 Mei 2012
Anonymousc,
2012. http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/MKK2508/work/
4ea66b965cd89Budidaya_Tanaman_Hias_Gerbera.doc. Diakses pada tanggal 22 Mei
2012
T,
Moenarni, Ir, Prof,. Prinsip-Prinsip Perbanyakan Tanaman. Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya, Malang.
Rahmat,
rukmana, Ir,. 1995. Gerbera. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Rina. 2002.
Strategi Pengembangan Bisnis Bunga Potong Gerbera (Studi Kasus PT Puri Sekar
Asri Jakarta). Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Saeful. ST, 2012. Peluang Usaha Budidaya Bunga Gerbera. Penebar Swadaya. Jakarta
Lampiran 1
DATA
PRIBADI
PESERTA MAGANG SEMESTER GANJIL
2012/2013
Nama : Moh. Ainun Multazm
NIM : 0910480248
Tempat/Tanggal
lahir : Pamekasan, 26 Mei 1990
Jurusan : BudidayaPertanian
Program
Studi : Agroekoteknologi
Alamat Asal :
Jl. Jalmak 117 Pamekasan
Telpon/HP : 085732200520
Lokasi
Magang : PT. Inggu Laut Abadi, Batu
Alamat
Magang : Jl. Raya Sumber Brantas KM. 12
Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Batu, Malang
Komoditi : Bunga Gerbera (Gerbera jamesonii)
Judul Magang : Teknik Budidaya Tanaman Gerbera
(Gerbera jamesonii) di PT. Inggu Laut Abadi, Batu
Lampiran
2
Denah
Lokasi PT. Inggu Laut Abadi, Batu
Lokasi PT. Inggu
Laut Abadi
|
Perempatan
Lampu Merah
|
Tempat
Wisata Selecta
|
PT. Arjuna Flora
|
TP. Inggu Laut Abadi
|
Arah ke Cangar
|
Arah ke Kediri
|
Hotel Purnama
|
Alun-alun
batu
|